Contoh Laporan KKL - PKL di Bandung

Contoh Laporan KKL - PKL di Bandung 

PENDAHULUAN

Kuliah kerja lapangan (KKL) adalah salah satu mata kuliah yang harus di tempuh oleh mahasiswa Program Studi Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada tanggal 7 Mei sampai dengan 11 Mei 2007 yang lalu Mahasiswa semester VI program sejarah telak melaksanakan KKL yang Ke III, yaitu dengan tujuan Jakarta dan Bandung. Adapun tempat dan obyek yang dikunjungi antara lain :
1.                  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesi (LIPI)
2.                  Arsip Nasional Republik Indonesia. (ANRI)
3.                  Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI)
4.                  Museum Sumpah Pemuda
5.                  Museum Kebangkitan Nasional
6.                  Museum Joang ‘45
7.                  Museum Perumusan Naskah Proklamasi
8.                  Museum Konperensi Asia Afrika
9.                  Museum Monumen Pancasila Sakti (Lubang Buaya)


Selain tujuan dari studi kami di atas, kami juga mengunjungi berbagai tempat, antara lain Pantain Jaya Ancol, tempat belanja di Cibaduyut dan Cihampelas.
Adapun tujuan di adakannya KKL (Kuliah kerja Lapangan) tersebut adalah :
1.               Untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa baik dari segi teknologi maupun Sejarah
2.               Untuk memenuhi syarat dalam menempuh mata kuliah KKL yang mempunyai bobot 1 SKS, yang sangat berhubungan erat dengan materi Sejarah Indonesia Baru.
3.               Untuk Meningkatkan kualitas akademik mahasiswa dan menambah motivasi bagi mahasiswa dalam mempelajari sejarah.
Dengan demikian , setelah diadakannya Kuliah Kerja Lapangan (KKL),maka mahasiswa harus membuat laporan kegiatan sebagai bentuk pertanggung jawaban yang harus dipenuhu untuk menguraikan hasil yang telah diperoleh dari kegiatan tersebut.


KAA (Konfernesi Asia –Afrika)

Gedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia Afrika No. 65 Bandung , dibangun untuk pertama kalinya pada tahun 1895. Pada waktu itu hanya berupa bangunan sederhana yang digunakan sebagai semacam waning kopi. Selanjutnya, secara berturut-turut, yakni pada tahun 1920 dan 1928 gedung tersebut diperbaharui sehingga menjadi gedung dalam bentuk yang sekarang.
Pembangunan gedung tersebut terakhir dilakukan dengan rancangan yang dibuat oleh dua orang arsitek berkebangsaan Belanda bernama Van Gallen Last dan C.P. Wolff Schoemaker. Keduanya adalah Guru Besar pada Technische Hogeschool (Sekolah Teknik Tinggi), yaitu ITB sekarang. Pada waktu itu gedung yang diberi nama SOCITEIT CONCORDIA dipergunakan sebagai tempat rekreasi oleh sekelompok masyarakat Belanda yang berdomisili di kota Bandung dan sekitarnya. Mereka adalah para pegawai perkebunan, perwira, pembesar, pengusaha, dan kalangan lain yang cukup kaya. Pada hari libur, terutama malam hari, gedung ini dipenuhi oleh mereka……..
selengkapnya donlot disini

Silahkan dibagikan keteman Via

Tweet

Artikel Terkait :