MAKALAH | PENDIDIKAN | AGAMA | APLIKASI HP | TIPS AND TRIK | CERITA | CONTOH | DOWNLOAD GRATIS

Showing posts with label Tips and Trik Wirausaha. Show all posts
Showing posts with label Tips and Trik Wirausaha. Show all posts

Pertanyaan Jebakan Saat Wewancara Kerja | Interview Kerja

Pertanayaan Jebakan Saat Wewancara Kerja | Interview Kerja - Dalam proses perekrutan pegawai tiap perusahaan membutuhkan beberapa tahapan untuk melakukan seleksi bagi pelamar pekerjaan yaitu pada umumnya tahapan test tertulis, interview, test kesehatan (kalau ada). Tidak sedikit pula banyak dari calon karyawan yang telah lulus dalam test tertulis akan tetapi gagal dalam tahap interviewatau wawancara. Mungkin ada baiknya membaca artikel ini yang diharapkan bisa membantu para calon karyawan dalam menyiasati pertanyaan dari pewawancara. Berikut beberapa daftar pertanyaan yang mungkin adalah sebuah jebakan dalam sebuah proses wawancara:

Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Ini peluang Anda untuk "menjual" diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.

Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?
Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui apakah Anda mempersiapkan diri anda dengan baik. Jangan pernah datang untuk sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut makapertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperlihatkan inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Anda miliki sepadan dengan posisi yang diperlukan.

Apa kelemahan utama Anda?
Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai kelemahan Anda, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Anda mengubah kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.

Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?
Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila anda mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-apa buat Anda.

Bagaimana Anda mengatasi masalah? Pertanayaan Jebakan Saat Wewancara Kerja | Interview Kerja

Tidak mudah memberikan jawaban bila Anda mendapatkan pertanyaan seperti di atas, terutama bila Anda baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja. Pewawancara ingin melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda bertanggungjawab dan tetap dapat berpikir jernih walaupun sedang menghadapi masalah.

Prestasi apa yang dibanggakan?
Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan merupakan sebuah jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih profesional dan lebih relevan. Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dan kembangkan contoh yang memperlihatkan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

Berapa gaji yang Anda harapkan?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup.Yang perlu Anda lakukan sebelum wawancara adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar Anda dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Beritahu pewawancara bahwa Anda terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba. Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu.

Bisa ceritakan mengenai diri Anda?
Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Yang pasti Anda harus menyadari bahwa pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Anda lakukan di akhir pekan ataupun dari daerah mana Anda berasal. Pewawancara berusaha mengetahui Anda secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Anda, baik pengalaman kerja maupun sasaran karir Anda dan tetap konsisten. Rangkum jawaban Anda dengan mengungkapkan keinginan Anda sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Bila memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat membawa Anda pada pembicaraan yang memperlihatkan kualifikasi Anda.
demikian Pertanayaan Jebakan Saat Wewancara Kerja | Interview Kerja semoga bermanfaat

Sumber : http://pemulihanjiwa.com/8-pertanyaa...pekerjaan.html 
read more

Contoh Proposal Kewirausahaan Sapi Perah

Contoh Proposal Kewirausahaan Sapi Perah

SEJARAH SINGKAT


Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa.
Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni.
Pada tahun 1957 telah dilakukan perbaikan mutu genetik sapi Madura dengan jalan menyilangkannya dengan sapi Red Deen. Persilangan lain yaitu antara sapi lokal (peranakan Ongole) dengan sapi perah Frisian Holstein di Grati guna diperoleh sapi perah jenis baru yang sesuai dengan iklim dan kondisi di Indonesia.
2. SENTRA PERIKANAN
Sentra peternakan sapi di dunia ada di negara Eropa (Skotlandia, Inggris, Denmark, Perancis, Switzerland, Belanda), Italia, Amerika, Australia, Afrika dan Asia (India dan Pakistan). Sapi Friesian Holstein misalnya, terkenal dengan produksi susunya yang tinggi (+ 6350 kg/th), dengan persentase lemak susu sekitar 3-7%. Namun demikian sapi-sapi perah tersebut ada yang mampu berproduksi hingga mencapai 25.000 kg susu/tahun, apabila digunakan bibit unggul, diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak, lingkungan yang mendukung dan menerapkan budidaya dengan manajemen yang baik. Saat ini produksi susu di dunia mencapai 385 juta m2/ton/th, khususnya pada zone yang beriklim sedang. Produksi susu sapi di PSPB masih kurang dari 10 liter/hari dan jauh dari standar normalnya 12 liter/hari (rata-ratanya hanya 5-8 liter/hari).
3. JENIS
Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus.
Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia). Hasil survei di PSPB Cibinong menunjukkan bahwa jenis sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan di Indonesia adalah Frisien Holstein.
4. MANFAAT
Peternakan sapi menghasilkan daging sebagai sumber protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk kandang sebagai salah satu sumber organik lahan pertanian.
5. PERSYARATAN LOKASI
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.
Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak. Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.
Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan-bahan lainnya. Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan
kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m).
6.2. Pembibitan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:
  1. produksi susu tinggi,
  2. umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak,
  3. berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai keturunan produksi susu tinggi,
  4. bentuk tubuhnya seperti baji,
  5. matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau kaki belakang cukup lebar serta kaki kuat,
  6. ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelok-kelok, puting susu tidak lebih dari 4, terletak dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek,
  7. tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, dan
  8. tiap tahun beranak.
Sementara calon induk yang baik antara lain:
  1. berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi,
  2. kepala dan leher sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar,
  3. jarak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan cukup lebar,
  4. pertumbuhan ambing dan puting baik,
  5. jumlah puting tidak lebih dari 4 dan letaknya simetris, serta
  6. sehat dan tidak cacat.
Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
  1. umur sekitar 4-5 tahun,
  2. memiliki kesuburan tinggi,
  3. daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya,
  4. berasal dari induk dan pejantan yang baik,
  5. besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik,
  6. kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat,
  7. muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar,
  8. paha rata dan cukup terpisah,
  9. dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar,
  10. badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, serta
  11. sehat, bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya.
Prosedur:
  1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
    Untuk mengejar produktivitas ternak yang tinggi, diperlukan perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan mutu genetik ternak yang bersangkutan. Bibit yang baru datang harus dikarantina untuk penularan penyakit. Kemudian bibit diberi minum air yang dicampur garam dapur, ditempatkan dalam kandang yang bersih dan ditimbang serta dicatat penampilannya.
  2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
    Seluruh sapi perah dara yang belum menunjukkan tanda-tanda birahi atau belum bunting setelah suatu periode tertentu, harus disisihkan. Jika sapi yang disisihkan tersebut telah menghasilkan susu, sapi diseleksi kembali berdasarkan produksi susunya, kecenderungan terkena radang ambing dan temperamennya.
  3. Sistim Pemuliabiakan
    Seringkali sapi perah dara dikawinkan dengan pejantan pedaging untuk mengurangi risiko kesulitan lahir dan baru setelah menghasilkan anak satu dikawinkan dengan pejantan sapi perah pilihan. Bibit harus diberi kesempatan untuk bergerak aktif paling tidak 2 jam setiap hari.
6.3. Pemeliharaan
  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
    Pada pemeliharaan secara intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah mengawasinya, sementara pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan karena sapi-sapi yang dipelihara dibiarkan hidup bebas. Sapi perah yang dipelihara dalam naungan (ruangan) memiliki konsepsi produksi yang lebih tinggi (19%) dan produksi susunya 11% lebih banyak daripada tanpa naungan. Bibit yang sakit segera diobati karena dan bibit yang menjelang beranak dikering kandangkan selama 1-2 bulan.
  2. Perawatan Ternak
    Ternak dimandikan 2 hari sekali. Seluruh sapi induk dimandikan setiap hari setelah kandang dibersihkan dan sebelum pemerahan susu. Kandang harus dibersihkan setiap hari, kotoran kandang ditempatkan pada penampungan khusus sehingga dapat diolah menjadi pupuk. Setelah kandang dibersihkan, sebaiknya lantainya diberi tilam sebagai alas lantai yang umumnya terbuat dari jerami atau sisa-sisa pakan hijauan (seminggu sekali tilam tersebut harus dibongkar). Penimbangan dilakukan sejak sapi pedet hingga usia dewasa. Sapi pedet ditimbang seminggu sekali sementara sapi dewasa ditimbang setiap bulan atau 3 bulan sekali. Sapi yang baru disapih ditimbang sebulan sekali. Sapi dewasa dapat ditimbang dengan melakukan taksiran pengukuran berdasarkan lingkar dan lebar dada, panjang badan dan tinggi pundak.
  3. Pemberian Pakan
    Pemberian pakan pada sapi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
    1. sistem penggembalaan (pasture fattening)
    2. kereman (dry lot fattening)
    3. kombinasi cara pertama dan kedua.
      Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja. Hijauan diberikan siang hari setelah pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa
      umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya. Hijauan yang berupa rumput segar sebaiknya ditambah dengan jenis kacang-kacangan (legum).
      Sumber karbohidrat berupa dedak halus atau bekatul, ampas tahu, gaplek, dan bungkil kelapa serta mineral (sebagai penguat) yang berupa garam dapur, kapur, dll. Pemberian pakan konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi hari dan sore hari sebelum sapi diperah sebanyak 1-2 kg/ekor/hari. Selain makanan, sapi harus diberi air minum sebanyak 10% dari berat badan per hari.
      Pemeliharaan utama adalah pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara. Pemberian pakan secara kereman dikombinasikan dengan penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan dan pakan diberikan menurut jatah. Penggembalaan bertujuan pula untuk memberi kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
  4. Pemeliharaan Kandang
    Kotoran ditimbun di tempat lain agar mengalami proses fermentasi (+1-2minggu) dan berubah menjadi pupuk kandang yang sudah matang dan baik. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara didalamnya berjalan lancar. Air minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi masih di bawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan pula peralatan untuk memandikan sapi.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Penyakit
  1. Penyakit antraks
    • Penyebab: Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan/minuman atau pernafasan.
    • Gejala:
      1. demam tinggi, badan lemah dan gemetar;
      2. gangguan pernafasan;
      3. pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan penuh bisul;
      4. kadang-kadang darah berwarna merah hitam yang keluar melalui hidung, telinga, mulut, anus dan vagina;
      5. kotoran ternak cair dan sering bercampur darah;
      6. limpa bengkak dan berwarna kehitaman.
    • Pengendalian: vaksinasi, pengobatan antibiotika, mengisolasi sapi yang terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yang mati.
  2. Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau penyakit Apthae epizootica (AE)
    • Penyebab: virus ini menular melalui kontak langsung melalui air kencing, air susu, air liur dan benda lain yang tercemar kuman AE.
    • Gejala:
      1. rongga mulut, lidah, dan telapak kaki atau tracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening;
      2. demam atau panas, suhu badan menurun drastis;
      3. nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan sama sekali;
      4. air liur keluar berlebihan.
    • Pengendalian: vaksinasi dan sapi yang sakit diasingkan dan diobati secara terpisah.
  3. Penyakit ngorok/mendekur atau penyakit Septichaema epizootica (SE)
    • Penyebab: bakteri Pasturella multocida. Penularannya melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri.
    • Gejala:
      1. kulit kepala dan selaput lendir lidah membengkak, berwarna merah dan kebiruan;
      2. leher, anus, dan vulva membengkak;
      3. paru-paru meradang, selaput lendir usus dan perut masam dan berwarna merah tua;
      4. demam dan sulit bernafas sehingga mirip orang yang ngorok. Dalam keadaan sangat parah, sapi akan mati dalam waktu antara 12-36 jam.
    • Pengendalian: vaksinasi anti SE dan diberi antibiotika atau sulfa.
  4. Penyakit radang kuku atau kuku busuk (foot rot)
    • Penyakit ini menyerang sapi yang dipelihara dalam kandang yang basah dan kotor.
    • Gejala:
      1. mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh;
      2. kulit kuku mengelupas;
      3. tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit;
      4. sapi pincang dan akhirnya bisa lumpuh.
7.2. Pencegahan Serangan
Upaya pencegahan dan pengobatannya dilakukan dengan memotong kuku dan merendam bagian yang sakit dalam larutan refanol selama 30 menit yang diulangi seminggu sekali serta menempatkan sapi dalam kandang yang bersih dan kering.
8. PANEN
8.1. Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya sapi perah adalah susu yang dihasilkan oleh induk betina.
8.2. Hasil Tambahan
Selain susu sapi perah juga memberikan hasil lain yaitu daging dan kulit yang berasal dari sapi yang sudah tidak produktif serta pupuk kandang yang dihasilkan dari kotoran ternak.
9. PASCAPANEN : …
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Usaha ternak sapi perah di Indonesia masih bersifat subsisten oleh peternak kecil dan belum mencapai usaha yang berorientasi ekonomi. Rendahnya tingkat produktivitas ternak tersebut lebih disebabkan oleh kurangnya modal, serta pengetahuan/ketrampilan petani yang mencakup aspek reproduksi, pemberian pakan, pengelolaan hasil pascapanen, penerapan sistem recording, pemerahan, sanitasi dan pencegahan penyakit. Selain itu pengetahuan petani mengenai aspek tata niaga harus ditingkatkan sehingga keuntungan yang diperoleh sebanding dengan pemeliharaannya. Produksi susu sapi di dunia kini sudah melebihi 385 juta m2/ton/th dengan tingkat penjualan sapi dan produknya yang lebih besar daripada pedet, pejantan, dan sapi afkiran. Di Amerika Serikat, tingkat penjualan dan pembelian sapi dan produknya secara tunai mencapai 13% dari seluruh peternakan yang ada di dunia. Sementara tingkat penjualan anak sapi (pedet), pejantan sapi perah, dan sapi afkir hanya berkisar 3%. Produksi susu sejumlah itu masih perlu ditingkatkan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di dunia ini. Untuk mencapai tingkat produksi yang tinggi maka pengelolaan dan pemberian pakan harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan ternak, dimana minimum pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak (terserap) diusahakan sekitar 3,5-4% dari bahan kering
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Usaha peternakan sapi perah keluarga memberikan keuntungan jika jumlah sapi yang dipelihara minimal sebanyak 6 ekor, walaupun tingkat efisiensinya dapat dicapai dengan minimal pengusahaannya sebanyak 2 ekor dengan rata-rata produksi susu sebanyak 15 lt/hari. Upaya untuk meningkatkan pendapatan petani melalui pembudidayaan sapi perah tersebut dapat juga dilakukan dengan melakukan diversifikasi usaha. Selain itu melakukan upaya kooperatif dan integratif (horizontal dan vertikal) dengan petani lainnya dan instansi-instansi lain yang berkompeten, serta tetap memantapkan pola PIR diatas.
read more

Contoh Proposal Kewirausahaan Ternak Kambing

 Contoh Proposal Kewirausahaan Ternak Kambing

I.LATAR BELAKANG

Pemerintah terendah yang berada dalam sistim undang undang Republuk Indonesia adalah desa. Dalam sistem undang undang nomor 22 tahun 1989 tentang pemerintah desa khususnya diatur bahwa sebutan desa dapat diganti dengan istilah lain yang dikenal dalam sebuah tatanan kemasyarakatan di daerah bersangkutan misalnya Nagari, Kampung dan sebagainya untuk wilayah Tanggamus istilah desa diganti dengan nama Pekon.

Sebagai sebuah lembaga yang langsung bersentuhan dan berhadapan dengan masyarakat, maka pekon menjadi ujung tombak pembangunan, oleh karena itu dibutuhkan suatu integrialitas, sinergisitas dan kontinuitas pembangunan desa yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang bersangkutan.

Sektor-sektor yang pada umumnya masih dirasakan sangat kurang oleh masyarakat pekon antara lain sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi produtif dan sektor sarana prasarana perhubungan khususnya sarana jalan dan jembatan, demikian pula halnya dengan kondisi yang dihadapi oleh pekon Pringsewu selatan kecamatan Pringsewu kabupaten Tanggamus.

Jika dilihat dari geografisnya, pekon Pringsewu Selatan kec. Pringsewu kab. Tanggamus dikelilingi oleh daerah persawahan, yang mana dalam jenisnya sawah yang ada adalah sawah tadah hujan pekon dengan jumlah penduduk ± 3325 jiwa pada tahun 2007 dan mempunyai luas wilayah ± 248.56 hektar ini sebagian wilayahnya adalah pertanian.

Pekon Pringsewu selatan secara geografis memiliki beberapa potensi belum tergarap seperti pemeliharaan kambing jenis etawa belum lagi jenis ternak yang lain seperti sapi dan kerbau.

Beberapa potensi khususnya antara lain adalah keberadaan lahan persawahan yang cukup luas, lahan perladangan dan tanah tegalan yang masih menghampar luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak (seperti areal untuk menggembalakan ternak dan melimpahnya makanan untuk ternak).

Sehubungan dengan keunggulan dan potansi tersebut, Pondok pesantren Putra Putri Nurul Huda Pringsewu berkeinginan untuk meningkatkan taraf hidup dengan mencari bidang atau sumber penghasilan alternatif sehingga taraf hidup dan pendapatan anggota dapat meningkat kegiatan tesebut adalah pemeliharaan kambing jenis etawa.

Perawatan kambing tidak memerlukan perawatan yang neko- neko, usaha ini sudah banyak digeluti oleh petani bahkan sudah ada puluhan tahun namun belum ada yang menjadikan usaha ini sebagai penghasilan pokok, jadi petani dalam pengelolaannya masih menggunakan sistem tradisionil, inipun bagi mereka sudah sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.


Supaya dapat memberikan hasil yang maksimal dan bisa menjadi investasi di masa depan maka tata cara tradisional yang selama ni mereka terapkan harus diubah ke arah yang lebih professional lagi, upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui pendekatan kemitraan dengan lembaga kemasyarakatan yang memiliki kemampuan di bidang pemeliharaan kambing dan lembaga penyedian dana yang dapat memberikan bantuan dana.

II.Visi dan MISI

- Visi
Menciptakan peternak yang professional dan unggul

- Misi
Menghasilkan Output warga belajar /santri yang mandiri
Tumbuhnya jiwa kewirausahaan untuk mencapai kemandirian

III.Maksud Dan Tujuan .

- Maksud
Dalam Rangka untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat Pondok Pesantren Nurul Huda Kelurahan Pringsewu Selatan kec. Pringsewu kab. Tanggamus Propinsi Lampung bermaksud mengajukan permohonan bantuan Ternak Kambing Etawa kepada Bapak sebagai usaha peningkatan ekonomi kerakyatan dan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat.

- Tujuan
1. Sebagai Usaha tambahan yang dikelola sungguh-sungguh diharapkan mampu menambah pendapatan petani.
2. Mendidik patani untuk wirausaha ternak kambing Etawa.
3. Sebagai wahana petani dalam bersilaturahmi yang dapat mempererat persaudaraan antar anggota masyarakat.
4. Mengurangi angka pengangguran dan Urbanisasi.
5. Menambah pengetahuan, Kemandirian dan meningkatkan pendapatan petani.

IV.Sasaran Yang Ingin Di Capai

1. Pemanfaatan lahan yang belum produktif menjadi produktif
2. Peningkatan pendapatan Petani tradisional
3. Pengenaan sistem peternakan terpadu dalam hal kambing
4. Membuka lapangan pekerjaan
5. Tersedianya sumber protein Hewani
6. Tersedianya pupuk kandang yang melimpah

Berdasarkan sasaran di atas maka usaha pemeliharaan kambing harus dikelola secara Profesional.

1. Pemanfaatan lahan yang belum produktif menjadi produktif
Terdapat lahan atau pekarangan yang masih dimanfaatkan di lingkungan miliki ............................. yang belum dimanfaatkan secara efisien.

2. Peningkatan Keuntungan petani tradisional
Para petani kambing diberi pelatihan teknis tentang pemeliharaan kambing khususnya jenis “etawa” agar dapat menghasilkan secara maksimal.

3. Pengenalan peternakan terpadu dalam hal kambing
Dalam hal ini petani tinggal memperluas pengetahuan dari pakar kambing yang nantinya didatangkan untuk memberikan penyuluhan dan terjun langsung ke lapangan (Learning By doing).

4. Membuka lapangan pekerjaan
Dengan terlaksananya program ini diharapkan ikut membantu program pemerintah dengan penyediaan lapangan pekerjaaan, dan mengurangi pengangguran.

5. Tersedianya sumber protein Hewani
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan gizi petani dengan tersedianya sumber protein Hewani yang ada sehingga kebutuhan akan protein hewani bisa tercukupi, yang nantinya akan menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dari tingkat petani yang akan berimbas dengan kualitas sumber daya manusia.

6. Tersedianya pupuk kandang
Untuk ukuran kambing etawa dewasa dengan sistem pemberian pakan yang teratur dan memenuhi komposisi yang sesuai dapat menghasilkan pupuk kandang sebanyak 0.5 Kg menurut pengalaman (5 ekor) kambing dewasa dapat memenuhi kebutuhan pupuk pohon kakao (Coklat) seluas 0.25 Hektar.

7. Luas Lahan
Pekon Pringsewu selatan memiliki luas wilayah ± 248 ha sebagian wilayah adalah pertanian yaitu sebagai petani sawah 77 Ha Tanah irigasi teknis dan 17 ha irigasi non tekhnis 64 hektar adalah tanah tegalan yang menyediakan cukup melimpah pakan bagi hewan ternak apalagi untuk kambing jenis Etawa selain tersedianya tanaman perdu dan tanaman besar yang daunnya biasanya digunakan untuk pakan kambing (rambanan) terdapat lahan atau pekarangan yang masih bisa dimanfaatkan untuk menanam pohon perdu yang nantinya akan digunakan pakan di lingkungan warga Pondok Pesantren Nurul Huda Pringsewu kandang kandang.

8. Penyediaan Bibit
Untuk petani kambing Kelurahan Pringsewu penyediaan bibit selama ini biasa petani masih menggunakan cara cara yang sangat tradisional yaitu mengambil keturunan dari kambing yang sudah dipelihara atau beli kambing besar pada pedagang bahkan ada yang beli dipasar untuk di pelihara dan itupun jumlahnya sangat terbatas.

9. Pemeliharaan
Dilakukan pada kandang seadanya yang diharapkan nantinya akan dibuat kandang kandang yang memang khusus untuk pemeliharaan kambing dengan kapasitas yang sesuai aturan.

10. Pemasaran
Untuk pemasaran para petani tidak ada kendala karena pembeli (Mitra usaha kelompok “PonPes Nurul Huda Pringsewu”) sudah menjemput langsung kerumah rumah petani atau kadang petani juga membawa kambing kambing mereka kepasar tradisional tersebut.

11. Perkandangan
Untuk kambing kambing jenis etawa oleh para petani dibuatkan kandang khusus yaitu kandang yang dibuat dengan panggung, karena kambing etawa bisa dikatakan hampir tidak pernah keluar kandang, jika tidak dibuatkan kandang yang panggung maka kandang akan menjadi lembab, becek, kotor dan menimbulkan penyakit. Dengan jarak antara tanah dengan lantai kandang setinggi 75 Cm -100 cm dan bentuk atap kandang yang miring ini diharapkan agar sistem sirkulasi udara dapat berlangsung secara kontinyu dan cepat. Untuk ukuran kandang yang ideal tiap 1 (Satu) meter persegi diisi 1 (Satu) ekor kambing. Usahakan agar kandang kambing dapat terkena sinar matahari langsung sehingga bibit penyakit yang akan berkembang bisa di minimalisir sekecil mungkin.

12. Dukungan Masyarakat Sekitar
Dengan adanya peternakan kambing etawa, masyarakat merasa senang karena membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan memanfaatkan sumber makanan ternak yang melimpah.

Usaha usaha Pondok pesantren
1. Yang Sudah Dijalankan
Pertanian (Cocok Tanam Padi)
Pembuatan Batu Bata
Warnet
Penggemukan sapi

2. Yang akan dijalankan
Peternakan kambing Etawa
Keterampilan elektronik (Perbengkelan)

V.ANALISA PETERNAKAN KAMBING ETAWA
• Masa produktif kambing betina dan pejantan adalah 5 tahun. Pembelian kambing etawa adalah kambing yang tergolong dara atau kambing yang siap untuk beranak. Jadi waktu penantian peternak tidak terlalu lama.
• Waktu pemeliharaan adalah 5 tahun.
• Upah tenaga kerja Rp. 500.000 per orang per bulan.
• Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.
• Jumlah cempe yang akan dihasilkan selama 5 tahun adalah : 15 ekor x 45 induk = 330 ekor cempe.
• Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak 33 ekor.
• 1 ekor kambing etawa diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per bulan. Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran Jogjakarta Rp. 200/kg.
• 1 ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter per bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.1000/liter.
• Harga cempe mengacu pada kriteria kambing standar yang terjadi di pasaran kaligesing, Jogjakarta. Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini. Harga patokan diambil kisaran bulan juli 2007.
• Biaya pakan diabaikan karena kita berasumsi telah menggaji karyawan, jadi biaya untuk pembelian pakan diganti dengan biaya tenaga kerja, karena pada dasarnya karyawan kita gaji untuk merawat dan mencarikan makanan bagi ternak. Hitungan ini tidak berlaku apabila peternak membeli rumput di dalam pemeliharaan ternaknya.

A. INVESTASI TETAP
Kambing betina 45 ekor @ Rp. 2.500.000
• 45 ekor x Rp. 2.500.000 = Rp. 112500000
• Kambing jantan 5 ekor @ Rp. 3.500.000
• 5 ekor x Rp. 3.500.000 Rp. 17500000
• Kandang 20 unit Rp. 20.000.000
• Peralatan kandang Rp1000.000
Total investasi tetap :Rp. 112.500.000 + Rp. 17.500.000 + Rp. 20.000.000 + Rp. 1.000.000 = Rp. 151.000.000

B. BIAYA PRODUKSI
Biaya pemeliharaan kambing induk (50 ekor)
• Gaji karyawan
• Rp. 500.000 : 30 hari 24 ekor= Rp. 700/ekor/hari
• Pemberian vitamin tambahan Rp. 100/ekor/hari
• Total biaya pemeliharaan induk per 5 tahun adalahRp. 800 x 5 tahun x 12 bulan x50 ekor x 30 hari = Rp. 72000000

C. PROYEKSI PENDAPATAN
• Penjualan cempe 607 ekor x Rp. 1.000.000 = Rp. 607.000.000
• Penjualan induk afkir 50 ekor x Rp. 1.000.000 = Rp. 50.000.000
• Penjualan pupuk kandang 7,5 kg x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 200 x 24 ekor = Rp. 4500000
• Penjualan urine 60 liter x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 1000 x 50 ekor = Rp. 180000000

D. REKAPITULASI PENDAPATAN
Biaya-biaya:
1. Biaya investasi Rp. 151.000.000
2. Biaya pemeliharaan selama 5 tahun Rp. 72000000
Rp 151.000.000 + Rp 72.000.000 Total biaya Rp 223.000.000

Pendapatan;
• Penjualan cempe Rp. 607.000.000
• Penjualan induk afkir Rp. 50.000.000
• Penjualan pupuk kandang Rp. 4.500.000
• Penjalan urine Rp. 180.000.000
• Total pendapatan Rp. 841.500.000
Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sbb:
Rp. 841.500.000– Rp. 223.000.000= Rp. 618.500.000

VI. PENUTUP
Demikian Proposal permohonan ini dibuat dan diajukan semoga dapat berkenan mengabulkan permohonan kami, sehingga benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani desa kami

................ , 20 Februari 20..
Pimpinan........................
.......................


..............................

Mengetahui
Dinas Peternaka........
read more

Contoh Proposal Kewirausahaan Sale Pisang

Contoh Proposal Kewirausahaan Sale Pisang

A. Data Perusahaan
1. Nama Perusahaah : PT ‘XXXX”
2. Bidang Usaha : Manufaktur Makanan
3. Jenis Produk : Sale Pisang
4. Alamat Perusahaan : xxx
5. Nomor Telephon : 081xxxxxx
B. Data Pemilik
1. Nama Pemilik : xxxxxx
2. Jabatan : xxxxxx
3. Tempat tanggal lahir : xxxxxx , xx xxxxxx 19xx
4. Alamat Rumah : xxxxxx
5. Nomor Telephon : 08158975641
6. Struktur Organisasi :



C. Data Konsultan
1. Nama Konsultan : Tino, S.E
2. Jabatan : Direktur
3. Tempat Tanggal lahir : Jakarta, 10 November 1971
4. Alamat Rumah : Kelapa Gading, Jakarta
5. Nomor Telephon : 08132647389
6. Alamat E-mail ; tino001@yahoo.com
7. Pendidikan Terakhir : Sarjana Ekonomi (S1)
8. Pengamalan Kerja : Pemerhati UKM

D. Alasan Pemilihan bisnis SALEH PISANG
Pada saat ini cilacap merupakan salah satu daerah pantai yang banyak ditanam oleh masyarakat adalah pohon pisang. Mayoritas buah pisang dijual dalam bentuk masih buah pisang asli belum diproses lebih lanjut. Hal itu menjadikan nilai tambah dari budi daya pisang belum optimal, di samping itu sering terjadi kerusakan buah pisang karena tidak langsung laku terjual atau menunggu kenaikan harga.
Di samping alasan di atas saat ini para konsumen dari luar kota dalam membeli saleh pisang belum dapat dipenuhi oleh industri yang saat ini ada, sehingga sering terjadi para konsumen kesulitan mendatkan saleh pisang seperti yang diharapkan.
Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa bisnis pembuatan saleh pisang masih sangat memungkinkan tanpa merusak keseimbangan pasar yang sudah ada.

E. Analisis Aspek Lingkungan
Sebagian besar masyarakat di lingkungan rencana bisnis beragama islam taat. Tingkat toleransi dengan agama lain dapat berjalan dengan baik. Dalam kecondongan organisasi keagamaan mayoritas berafiliasi pada organisasi Nahdhatul Ulama.
Aspirasi partai politik pada pemilu tahun lalu mayoritas adalah Partai Persatuan Pembangunan sebagai yang dominan. Sementara aspirasi lainnya cukup merata pada beberapa partai politis lima besar lainnya.
Strata social yang berada di lingkungan usaha adalah mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan, petani dan buruh. Sebagian kecil pegawai pengusaha dan bekerja di sector industri wilayah Cilacap Jakarta Utara.
Perliku beli masyarakat Cilacap termasuk konsumtif yang ditandai dengan ramainya pertokoan di awal bulan dan menjadi sepi pada tanggal tua.
Untuk tingkat keamaan dalam arti pencurian, perampokan maupun karena adanya bahaya lingkungan relatip baik.

F. Analisis Aspek Pemasaran
1. Aspek Makro
Bahan baku utama dari Saleh Pisang adalah pisang yang didapatkan di daerah sekitar cilacap . Pesaing produksi saleh pisang saat ini berkisar ada 5 perusahaan yang dianggap cukup besar dan banyak industri rumah tangga pembuat saleh pisang..Untuk konsumsi local dan konsumen langsung dapat dicukupi industri rumah tanggal Sedangkan pelanggan pedagang seperti toko makanan atau swalayan dicukupi perusahaan saleh pisang yang ada saat ini. Pelanggan terbesar adalah dari daerah sekitar seperti Purwokerto, Banyumas, Bandung dan kota besar seperti Jakarta dan Semarang.
2. Aspek Mikro
a. Jenis produk yang dihasilkan dari usaha yang dilakukan adalah SALEH PISANG dari bahan baku pisang raja.
b. Penetapan harga dari produk tersebut adalah berdasarkan pada biaya produksi di tambah mark-up sekitar 10%.
c. Promosi yang dilakukan untuk mengenalkan produk tersebut adalah dengan promosi penjualan dengan mengenalkan produk pada toko penjual makanan di daerah sekitar Cilacap, Bandung, Semarang dan Jakarta.
d. Pendistibusian barang di samping diambil para pedagang perusahaan akan mengirimkan langsung pada pasar sasaran dengan cara mengantar ke toko-toko makanan dan swalayan pada pasar sasaran.

G. Analisis Aspek Operasional
1. Disain produk
Untuk meningkatkan kualitas output , maka selalu mengamati perkembangan teknologi dan riset produk atau uji coba produk. Pertimbangan utama penentuan lokasi usaha adalah ketersediaan bahan baku untuk proses produksi
Luas usaha yang akan dikembangkan adalah kapasitas 2 (dua ) kwintal sale pisang jadi per hari.Pola usaha yang dikembangkan adalah pola produksi kontinyu sehingga setiap waktu selalu menghasilkan sale pisang tanpa terpengaruh waktu dan musim.
2. Proses Produksi sederhana meliputi pisang dikelupas selanjutnya diiris diberi campuran aroma selanjutnya digoreng atau di oven, Pada tingkat kekeringan yang disyaratkan selanjutnya di bungkus.

3. Pengawasan kualitas dilakukan untuk bahan baku, pengawasan proses dan pengawasan produk jadi.
Untuk bahan baku pisang yang dibuat dengan ukuran kualitas harus sudah matang tetapi belum busuk. Untuk pengawasan kualitas proses dilakukan dengan melihat ketebalan irisan, kekeringan hasil penjemuran atau hasil oven. Sedangkan kualitas hasil produksi ukuran kualitas dilihat dari keseragaman ukuran , kerapian pembungkusan dan waktu kadaluarsa.

H. Analisis Aspek Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga kerja yang dibuuhkan untuk perusahaan ini terdiri dari 3 orang pegawai kantor untuk administrasi dan marketing, 3 orang petugas lapangan, 5 orang bertugas memasa dan menggoreng. Di samping itu ada 35 orang pekerja borongan untuk mengelupas pisang mencetak dan mengemas.
Untuk meningkatkan keterampilan karyawan perlu ditambah bekal keterampilan dengan mengikutkan ke pelatihan-pelatihan . Agar karyawan betah bekerja diberi asuransi kesehatan biaya rawat jalan jika berobat dan bantuan 50 % biaya rawat inap jika opname di kelas III.
Sejak masuk karyawan sudah menandatangani kontrak perjanjian yang berisi hak dan kewajiban termasuk sanksi pelanggaran .
I. Analisis Aspek Keuangan

Tabel Anggaran Pendapatan dan Biaya
Tahun 2006 – 2010
(dalam juta rupiah)


NERACA
TANGGAL xx xxxx 20xx

J. Anaisis Keuatan, Kelemahan , Peluang dan Ancaman
Kekuatan :
1. Harga Terjangkau
2. Kualitas terjamin
3. Cita rasa bervariasi
4. Kemasan berbagai ukuran
Kelemahan :
1. Manajemen tradisional
2. Sarana dan prasarana sederhana
3. Sumberdaya manusia yang masih rendah pendidikan
4. Bahan baku Sale Pisang mudah rusak
Peluang :
1. Pangsa pasar yang masih luas
2. Bahan baku yang mudah di dapat
3. Pesaing besar relatip terbatas
Ancaman :
1. Munculnya variasi makanan jajanan
2. Munculnya pesaing baru

K. Rencana Kebutuhan Pinjaman
Untuk melakukan ekspandi dan akselerasi perusahaan akan meningkatkan kapasitas 50 % dari usaha sekarang. Dengan peningkatan kapasitas tersebut diperlukan dana sebesar Rp 200.000.000,-. Saat ini perusahaan telah memiliki dana sebesar Rp 125.000.000,-Jumlah kebutuhan dana tambahan sebesar Rp. 75.000.000,-
Dana pinjaman tersebut akan diangsur selama tiga tahun per bulan. Adapun agunan untuk pinjaman tersebut adalah tanah dan bangunan yang ada di atas tempat usaha.

L. Penutup
Demikian rencana bisnis yang disusun dalam rangka untuk memenuhi pihak-pihak yang memerlukan dan bagi pemilik sebagai acuan pengembangan bisnis.
Demikian Contoh Proposal Kewirausahaan Sale Pisang semoga bermanfaat
read more

Resep Cara membuat Telur Asin Pedas

Cara membuat Telur Asin Pedas - Buat Teman pembaca Admin Minta saran dong cara Cara membuat Telur Asin Pedas kalau bisa ketik Komentarnya ya ..karena admin butuh referensi cari sana sini tanya mbah Google aja gak bisa jawab, mungkin itu rahasia kali ya, dan mohon bantuanya

soal nya Admin bingung dengan Cara membuat Telur Asin Pedas
itu Aja dari Admin Cara membuat Telur Asin Pedas semoga bisa kasih saran . Terima kasih
read more

Proposal Wirausaha budidaya Bebek petelur | Itik

Proposal Wirausaha budidaya Bebek petelur | ItikA.  LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
   Itik dikenal juga dengan istilah bebek dalam bahasa jawa.nenek moyangnnya berasal dari amerika utara merupakan itik liar.(anas mascha)atau mild malard. terus menerus di jinakkan oleh manusia hingga jadilah itik dan di pelihara sekarang yang disebut aras demesticus (ternak itik). Jenis bibit unggul yang diternakan khususnya diindonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal,itik mojosari,itik bali,itik cu 2000-ina.  Itik yang akan kami pelihara atau budidayakan adalah secara intensif atau yang lebih dikenal dengan pemeliharaan di lahan kering atau dikandangkan yang akan memberi keuntungan diantara itik tidak lagi di gembalakan di sawah untuk mencari makan sendiri.  pakan dan minum di sediakan di dalam kandang air untuk berenang itik di sediakan sehingga itik hanya memanfaatkan energi untuk memproduksi telur.



    B. TUJUAN
1.  Menjadikan usaha beternak itik petelur sehingga menjadi usaha  yang menguntungkan.
2.  Membuat usaha beternak itik petelur ini berbeda dengan pengusaha lain.
3.  Ingin menjadikan usaha ini menjadi ternak yang di kenal oleh masyarakat.

    C.  JENIS USAHA YANG DI RENCANAKAN DAN PRODUK YANG    AKAN DI HASILKAN
   Usaha yang kami jalankan rencananya adalah usaha beternak itik petelur,dan dari usaha yang kami rencanakan akan menghasilkan produk telur

    D.  JENIS USAHA YANG DIKELOLA
   Jenis usaha yang akan kami kelola atau kami jalankan adalah usah beternak itik petelur atau orang jawa menyebut bebek.
PASAR DAN PEMASARAN
     A.  GAMBARAN  INDUSTRI DAN LINGKUNGAN USAHA
   Telur itik merupakan komoditi ekspor yang dapat memberikan keuntungan besar,kebutuhan akan telur pasar tradisional sangat besar dan masih seimbang dari ketersediaan yang ada,hingga saat ini  budidaya itik masih merupakan komoditi yang menjanjikan untuk di kembangkan secara intensif.
     B.  KONDISI PASAR
1.pasar sasaran
    Sebagai awal kami akan menjajaki pasar tradisional atau konsumen rumah tangga yang tinggal di lokasi budidaya.jika produksi sudah berjalan kami akan menjajaki untuk memasarkan telur ke pasar swalayan atau supermarket.
    Kebutuhan telur di pasar tradisional sangat besar dan masih seimbang dari persediaan yang ada itu salah satu peluang pemasaran telur dari hasil budidaya itik petelur yang kami jalankan.

     C.ESTIMASI PASAR
    Mungkin produk yang sudah kami hasilkan sudak ada di pasaran,tetapi kami akan merencanakan budidaya ternak itik petelur,mungkin budidaya yang kami rencanakan akan berjalan,karena peluangnya cukup besar dan di simpang pematang dan sekitarnya mungkin belum ada yang budidaya ternak itik,oleh karena itu kami akan merencanakan budidaya ternak itik petelur.



     D.RENCANA PEMASARAN
1.   penetapan harga produk
     Rencana harga yang akan kami tawarkan mengacu pada penghasilan rata rata masyarakat.tujuannya agar harga yang akan kami tawarkan tidak terlalu membebankan masyarakat untuk membeli telur dari usaha kami,oleh karena itu rencana harga yang kami tawarkan Rp 1000 / telur lebih murah dari harga telur itik di pasaran.
2.   strategi pemasaran
    Strategi pemasaran merupakan salah satu langkah yang dilakukan  memperlancar pemasaran dan memuaskan konsumen,strategi pemasaran ada 4 yaitu:
a.   Strategi produk
Dalam hal ini produk dapat berupa telur sejarah utama untuk memenuhi kepuasan konsumen adalah melihat mutu dan manfaat produk.
b.   Harga
Harga yang di tetapkan stabil dan bersaing dengan produsen
petelur lainnya,harga terlalu tinggi akan mengurungkan niat pembeli,sebaliknya harga yang terlalu rendah di khawatirkan tidak dapat memenuhi biaya produksi.pemberian diskon setiap pembelian dalam jumlah tertentu juga dapat menarik pembeli.
c.   Tempat
     Tidak kalah pentingnya dengan kualifikasi produk dan harga.tempat dan pasar juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran .penentuan pasar harus didasarkan dengan kemudahan produk telur oleh konsumen.
d.   promosi
    Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah dengan memasang iklan,selain memasang iklan promosi juga dapat di lakukan dengan secara langsung dari mulut ke mulut.
ASPEK PRODUKSI
    A.   ANALISIS LOKASI USAHA
Usaha pemeliharaan itik secara intensif ( dikandangkan)umumnya dilakukan dimana saja,namun lokasi yang ideal untuk budiaya itik untuk pemeliharaan adalah jauh dari suara bising,mudah transportasi,dan mudah mendapatkan air besih.
Dalam pemeliharaan itik perlu sarana dan prasarana agar itik mampu berroduksi tinggi, mudah pengontrolannya dan mudah kontrol kesehatan.

    B.   FASILITAS DAN PERALATAN PRODUKSI
  Kandang
1.   Kandang harus di buat senyaman mungkin dan bentuk atap yang              mampu menahan terpaan hujan dan terik matahari.
2.   Bentuk atap yang mampu menahan terpaan hujan dan teriik.k matahari.
3.   Bangunan kandang membujur dari timur ke barat
Modal atap kandang di buat sedemikian rupa.
4.   Luas kandang cukup memadai untik peternakan
Bahan baku atap bisa berupa genteng,asbes,plastik.

1.  alas lantai
bisa dibuat dari campuran jerami,sekam,serbuk gergaji,atau rumput kering,agar empuk,tidak mudah padat,kering,hangat,bersih dan dapat mencegah telur tidak pecah.
2.  tempat pakan,minum.
tempat air minum dibuat pas dengan kepala itik dan di letakkan berlawanan dengan tempat pakan.
3.  ember dan keranjang
ember dan keranjang digunakan untuk tempat atau wadah telur saat panen.
4.  selang
digunakan untuk memberi air untuk itik,untuk minum,untuk mandi.

     C.  kebutuhan bahan baku
Kebutuhan bahan baku untuk kandang seperti bambu,kayu,genteng,atau asbes .
     D.  kapasitas produksi
Dalam satu kandang yang berukuran 2x8 meter kira kira bisa menampung 150 ekor itik beserta tempat makan dan minum.
      E.  proses produksi
   Dari penampungan bibit itik kami membeli bibit siap telur,kemudian itik di pelihara sampai menghasilkan produk(telur)setelah menghasilkan produk telur,telur dikumpulkan kemudian telur siap dijual atau dipasarkan.telur kami pasarkan melalui agen,pasar tradisional,pasar modern,dan kekonsumen.
read more

Contoh Proposal Kewirausahaan Telur Asin Rasa


Contoh Proposal Kewirausahaan Telur Asin Rasa

A. Judul Program
Usaha Telur Asin dengan Aneka Aroma “920”, Alamat : Gesing RT01/RW02, Gesing, Kismantoro, wonogiri.
B. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini begitu banyak pengangguran yang melanda di Negara kita Indonesia. Adanya pengangguran ini disebabkan karena kurangnya lapangan pekerjaan yang telah tersedia yang seharusnya mempu menampuung jasa mereka dan juga karena adanya keterbatasan ekonomi pada rakyat kecil untuk bersekolah hingga ke jenjang pendidikan perguruan tinggi yang mana mampu menjamin masa depan mereka memperoleh pekerjaan dan kehidupan yang layak. Walaupun begitu, pada kenyataannya tidak semua lulusan perguruan tinggi mendapat pekerjaan dan tidak semua rakyat kecil mengalami pengangguran. Hal ini tergantunng oleh kepiawaian, kerja keras, dan kegigihan individu dalam memunculkan ide peluang usaha baru, menciptakan kreatifitas baru serta mampu melaksanakannya hingga terbentuk suatu jenis lapangan pekerjaan yang baru yang mampu memmbantu mengurangi sedikit demi sedikit pengangguran di daerah sekitarnya. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus mampu membaca dan menciptakan peluang usaha sendiri dan tidak terpaku pada satu jenis pekerjaan saja. Suatu usaha baru tidaklah harus memerlukan modal yang besar, yang diperlukan adalah keuletan, kreatifitas, SDM sebagai pelaksananya serta mampu melihat dan memanfaatkan suatu komoditas yang ada di lingkungan sekitarnya.
Maka dari itu saya mengajukan proposal tentang usaha pembuatan Telur Asin dengan Aneka Aroma “920”. Hal ini dikarenakan di Kismantoro, Wonogiri masih sangat jarang ditemui produsen telur asin, apalagi yang menggunakan aneka aroma seperti aroma jahe, bawang, buah-buahan, dan lain-lain. Untuk mencukupi kebutuhan telur asin biasa tanpa aroma di wonogiri-pun harus mendatangkan dari daerah lain yakni dari Ponorogo dan Sukoharjo dan daerah lainya karena keterbatasan produksi di daerah wonogiri..Cara pembuatannya yang relatif mudah, peralatan yang digunakan cukup simpel dan hasil produksi tidak begitu mahal serta potensi usahanya yang sangat tinggi mendorong saya untuk menekuni usaha ini. Diharapkan dapat diterima konsumen di wonogiri pada khususnya sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah hasil produksi Telur Asin dengan aneka aroma diminati oleh masyarakat?
2. Bagaimana rasa dan kualitas dari hasil produksi Telur Asin aneka aroma “920” tersebut?
3. Bagaimana cara pemasaran produksinya?
4. Apakah dengan usaha tersebut dapat membantu perekonomian keluarga?
D. Tujuan Program
• Melatih mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan sehingga diharapkan mampu berkreasi dan mengamalkan bentuk kreasi di kehidupan sosial.
• Membantu membuka jenis lapangan pekerjaan baru yang diharapkan mampu meningkatkan taraf perekonomian individu yang terkait.
E. Luaran yang Diharapkan
Adapun luaran yang diharapkan dari adanya program ini yaitu selain meningkatkan perekonomian/penghasilan bagi diri sendiri dan keluarga juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara mengurangi pengangguran, diharapkan pula usaha ini berkembang secara maksimal sehingga dapat menghasilkan laba/keuntungan yang maksimal pula.
F. Kegunaan Program
Usaha pembuatan produk Telur Asin dengan aneka aroma ini mempunyai manfaat untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi individu-individu di wilayah tersebut sehingga mengurangi jumlah angka pengangguran. Selain itu dapat meningkatkan jumlah pendapatan di masyarakat. Usaha ini juga mampu mengurangi angka kemiskinan serta dapat mengoptimalkan produk (telur) yang semula hanya diolah secara tradional bisa lebih bermanfaat dan berdaya guna.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya pun relatif murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Bagian ini mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti: besi, fosfor, kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar (60 %) dari seluruh bulatan telur hanya mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Telur mempunyai kelemahan yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang dari pada direbus matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang baik, karena protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti mutu protein akan menurun. Kualitas telur itu sendiri ditentukan oleh :
1) kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur).
2) kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit telur). Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakkan tersebut meliputi kerusakan yang nampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur itu pecah.
Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur. Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruangpenyimpanan. Prinsip pengawetan telur adalah untuk Mencegah masuknya bakteri pembusuk ke dalam telur dan juga untuk mencegah keluarnya air dari dalam telur.
Beberapa proses pengawetan telur utuh yang diawetkan bersama kulitnya antara lain :
1) proses pendinginan;
2) proses pembungkusan kering;
3) proses pelapisan dengan minyak;
4) proses pencelupan dalam berbagai cairan.
Untuk menjaga kesegaran dan mutu isi telur, diperlukan teknik penanganan yang tepat, agar nilai gizi telur tetap baik serta tidak berubah rasa, bau, warna, dan isinya. Telur asin adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi garam. Ada 3 cara pembuatan telur asin yaitu :
1) Telur asin dengan adonan garam berbentuk padat atau kering;
2) Telur asin dengan adonan garam ditambah ekstrak daun teh;
3) Telur asin dengan adonan garam, dan kemudian direndam dalam ekstrak atau cairan teh.
Keuntungan dari telur yang diasinkan adalah telur yang diasinkan bersifat stabil, dapat disimpan tanpa mengalami proses perusakan dan dengan pengasinan rasa amis telur akan berkurang tidak berbau busuk, serta rasanya lebih enak.
Cara Menyimpan Telur Asin
Secara umum, telur asin (baik yang masih mentah maupun yang sudah direbus) mempunyai daya awet yang tinggi, sehingga dapat disimpan dalam suhu kamar. Walaupun demikian, akan lebih baik jika penyimpanan telur asin dilakukan pada suhu 12-15 derajat C dan kelembaban udara 70-80%. Telur dapat disimpan di dalam lemari es. Untuk mencegah kerusakan, memperlambat hilangnya kelembaban, dan mencegah terserapnya bau tajam dari makanan, saat menyimpan di lemari es sebaiknya telur asin dibungkus dengan wadah karton. Lalu hadapkan bagian tumpul ke atas.
PROSES PRODUKSI
Adapun tahap-tahap pengolahan telur asin beraroma adalah sebagai berikut :
1) Syarat telur itik yang baik untuk di buat menjadi telur asin.
- Telur itik tidak cacat atau retak
- Telur masih segar (1-4 hari)
- Bentuk telur oval
- Besar telur rata
- Warna kulit hijau muda
- Telur itik umbaran (bukan kletekan atau yang diternakkan di kandang)
2) Bahan-bahan (untuk sekali proses produksi)
- Telur itik 300 butir
- Garam yodium 3 kg
- Serbuk batu bata 3kg (± 15 keping batu bata )
- Abu sekam 3kg
- Bawang putih 3 rumpun (± ¼ kg untuk aroma bawang)
- Jahe 1ons (untuk yang aroma jahe)
-Cabe ½ Kg (untuk aroma cabe)
- Sunlight 1 bungkus
- Ampelas halus 1 lembar
- Kayu bakar 1 pikul
- Air secukupnya
3) Alat-alat yang diperlukan
- Ember plastik 2 buah
- Panci atau kuali tanah
- Pisau
- Pawon batu
- Blender
- Stempel+tinta untuk merek
4) Proses Pembuatan
a. Telur itik direndam di air selama 5 menit, kemudian digosok dengan ampelas halus secara perlahan gunanya agar permukaan telur pori-porinya terbuka. Setelah itu cuci dengan air sabun, kemudian dicuci kembali baru ditiriskan.
b. Buat adonannya terlebih dahulu.
Cara-caranya:
1. Bahan adonan (serbuk batu bata) dicampur dengan garam sesuai takaran yang telah ditentukan. Takaran ini bisa disesuaikan dengan selera si pembuat atau juga bisa sesuai denan pengalaman yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.
2. Untuk yang beraneka aroma, semua bahan (jahe/cabe/bawang) diblender hingga halus, lalu ditambahkan ke campuran adonan tadi.
3. Aduk semua bahan hingga menjadi adonan yang tercampur merata.
4. Kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk menjadi adonan yang kental agar dapat melekat pada kulit telur. Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur. Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat kekentalannya telah tepat. Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kekeringan media. Makin tinggi tingkat kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan. Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat menempel pada kulit telur.
c. Tempel-tempelkan adonan ke telur, Setelah adonan menempel pada kulit telur, guling-gulingkan telur pada abu sekam. Ini bertujuan supaya adonan semakin menempel pada kulit telur.
d. Peram dalam wadah selama 10-15 hari (setelah 15 hari telur akan mengandung minyak). Semakin lama disimpan kadar garam dalam telur akan semakin tinggi sehingga telur akan semakin awet tetapi rasanya akan semakin asin. Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka. Dengan cara pemeraman ini, sebagian sebagian kecil (5%-10%) dari garam akan terserap kedalam telur. Oleh karena itu, bila adonan pembalut akan dipergunakan lagi, maka perlu ditambahkan garam pada adonan tersebut sebanyak 5%-10% dari total berat garam semua.
e. Setelah diras pemeraman cukup waktunya (+/- 10-15 hari ). segera bongkar adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat pengbongkaran, adonan pembalut sebaiknya tambahkan sedikit air hingga adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur. Dengan demikian, adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan aman. Setelah itu, pisahkan telur yang baik dan telur yang kurang baik atau kulitnya retak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusukan.
f. Telur yang telah diperam selama 15 hari dicuci bersih dengan air sabun, kemudian ditiriskan sebentar, lalu di masak dalam panci dengan kadar air dalam panci secukupnya/ukuran telunjuk ke telur yang paling atas. Telur dalam panci direbus dengan api kecil dan jangan ditutup, jika airnya telah panas maka api sedikit demi sedikit dibesarkan hingga mendidih. Lama rebusan kurang lebih 45menit agar telur asin tahan hinnga 10 hari (tidak bau). Telur yang sudah masak kemudian ditiriskan kembali.
g. setelah semua proses berakhir, telur asin siap untuk dikonsumsi atau dijual kepada konsumen.
Catatan:
1) Proses penambahan jahe, bawang , cabe, atau bahan-bahan lain hanya untuk menambah aroma telur asin saat dimakan saja, sedangkan rasa masih tetap sama dengan yang tidak dikasih tambahan bahan ini.
2) Asin tidaknya telur asin dan keawetannya, sangat tergantung pada kadar
garam yang diberikan. Semakin tinggi kadar garam, akan semakin awet telur yang diasinkan, tetapi rasanya akan semakin asin.
3) Telur asin yang baik, akan terlihat jika sudah dibelah. Tandanya, kuningnya berada di tengah, minyaknya hanya di bagian pinggir atau masir, rasa dan aromanya enak.
4) Telur asin matang tahan selama 2-3 minggu, sedangkan pembubuhan
larutan teh dalam adonan pengasin dapat meningkatkan ketahanan telur asin
sampai 6 minggu.
Aspek pasar dan persaingan
Tingginya minat masyarakat terhadap produk telur asin terbukti dengan meningkatnya konsumsi telur asin belakangan ini. Hal ini dikarenakan masyarakat yang merupakan calon konsumen menyukai lauk-pauk yang gurih, murah, dan bergizi. Telur asin telah ada sejak lama, namun dikembangkan kembali dengan variasi produk dengan menambahkan aneka aroma, menjadikan prospek usaha ini tergolong cerah. Bentuk pasar yang dipilih adalah pasar persaingan sempurna yang langsung kepada konsumen dari berbagai dari berbagai daerah dan tingkat ekonomi.
Segmentasi dan target pemasaran
Target utama dari pemasaran produk ini adalah rumah/warung makan serta konsumen lain yang berasal dari berbagai tingkat ekonomi. Dengan kebijakan harga yang tidak terlalu mahal diharapkan produk ini mampu menarik perhatian konsumen dari berbagai kalangan.
Manajemen Pemasaran
Analisis yang digunakan dalam manajemen pemasaran produk ini, mengacu pada bauran pemasaran (marketing mix) atau 4P agar target pemasaran yang di inginkan dapat tercapai, yaitu:
1. Kebijakan produk (product)
a. Mutu
Telur asin aneka aroma ”920” dibuat dengan cara alami namun bermutu tinggi, lebih tahan lama, dan rasa lebih nikmat karena sudah ditambahkan berbagai bahan beraroma tajam didalamnya. Pengendalian terhadap kualitas mutu dilakukan setiap melakukan kegiatan produksi yakni dengan memperhatikan bahan baku adonan sebelum proses produksi supaya mutunya lebih terjaga lagi.
b. Merek
Pemberian nama merek dilakukan agar konsumen mudah mengingat produk yang dihasilkan. Merek “920” ini dibuat secara tidak sengaja, dan hanya asal sebut saja karena keceplosan dalam bicara. Walaupun pemberian namanya hanya asal, tetapi nilai jual dari merek tersebut lumayan bagus, karena simpel dan mudah diingat oleh konsumen.
c. Tampilan
Tampilan telur yang besarnya sama rata dan juga bersih bila dilihat bisa menarik pembeli akan bentuk tersebut.yang menganalogikan kesan higienis dari produk itu hingga bisa lebih meyakinkan konsumen untuk membeli.
2. Kebijakan harga (price)
Kebijakan harga dari produk keripik “920” ini adalah sebesar Rp. 2.500 tiap butir. Hal ini sudah mempertimbangkan biaya produksi dan laba yang diinginkan.
3. Pemasaran
Pemasaran produk ini akan dilakukan di daerah Wonogiri dan sekitarnya. Pendistribusian produk ini akan dilakukan dengan 3 jalur yaitu: dijual langsung kepada konsumen, melalui pengecer, dan distributor.
4. Promosi
Promosi telur asin beraroma “920” akan dilakukan dengan beberapa media, antara lain;
a. Leaflet
Leaflet dibagikan kepada calon yang berada di sekitar tempat produksi. Isi leaflet akan menjelaskan keunggulan dari telur asin beraroma ”920” sehingga diharapkan calon konsumen akan tertarik.
b. Kemasan/stempel pada kuit telur
Stempel akan dibuat semenarik mungkin dan berisi kalimat iklan yang menarik sehingga dapat pula berfungsi sebagai media promosi.
c. Manusia
Manusia merupakan media yang efektif untuk mengenalkan suatu produk. Dengan perantara orang baik melalui cerita ataupun ajakan, diharapkan konsumen akan lebih tertarik dan membeli telur asin beraroma “920”.
Analisis / Estimasi Biaya
1 Pengadaan bahan baku untuk sekali proses produksi
a. Telur itik 300 butir
b. Garam yodium 3 kg
c. Serbuk batu bata 3kg (± 15 keping bata)
d. Abu sekam 3kg
e. Bawang putih 3 rumpun (± ¼ kg untuk aroma bawang)
f. Jahe 1ons (untuk yang aroma jahe)
g. Cabe ½ Kg (untuk aroma cabe)
h. Sunlight 1 bungkus
i. Ampelas halus 1 lembar
j. Kayu bakar 1 pikul
k. Tenaga kerja 300butir@ Rp 1.350
3kg @ Rp 1.400
15 keping @ Rp 650
3 kg @ Rp 1500
¼ kg @ Rp 18.000
0,1 kg @ Rp 20.000
½ kg @ Rp 15.000
1 buah @ Rp 1.000
1 buah @ Rp 8.000
1 pikul @ Rp 17.500
2 Orang @ Rp 27.500 Rp 405.000
Rp 4.200
Rp 9.750
Rp 4.500
Rp. 4.500
Rp 2.000
Rp 7.500
Rp 1.000
Rp 8.000
Rp 17.500
Rp 55.000
Jumlah Rp 518.950
2 Peralatan penunjang (sebagai modal awal)
a. Ember plastik 2 buah
b. Panci besar
c. Pisau
d. Tungku dari batu
e. Blender
f. Stempel untuk merek+tinta
2 buah @ Rp 10.000
1 buah @ Rp 150.000
1 buah @ Rp 10.000
1 buah @ Rp 75.000
1 buah @ Rp 215.000
1 buah @ Rp 20.000 Rp 20.000
Rp 150.000
Rp 10.000
Rp 75.000
Rp 125.000
Rp 20.000
Jumlah Rp 490.000
Total Pengeluaran Total pemasukan dari penjualan telur asin beraroma Laba 1x proses produksi
Rp 518.950 (Modal untuk 1x proses produksi)
Rp 490.000 (Belanja modal awal) Laba dari penjualan telur asin aneka aroma adalah 300 x Rp 2.150 Rp 645.000- Rp 518.950
Rp 1.008.950 Rp 645.000 Rp 126.050
Keterangan:
Modal awal bisa tertutupi laba setelah ± 4x proses produksi.
Dalam satu bulan, proses produksi bisa dilakukan 15x (2 hari sekali memproduksi telur asin) atau tergantung juga dari si pemilik usaha pemilik usaha.
Laba bersih dalam satu bulan (misal produksi dilakukan 15x dalam satuu bulan) diperkirakan:
= 15 kali produksi X laba bersih tiap proses produksi
= 15 X Rp 126.050
= Rp 1.897.750,-
LAMPIRAN:
   Diagram Alur Pembuatan Telur Asin
   Perbandingan Komposisi Nilai Gizi Yang Terkandung Dalam Telur.
Komposisi Satuan Telur ayam Telur bebek
(itik) Telur bebek (asin)
Kalori kal 162 189 195
Protein g 12,8 13,1 13,6
Lemak g 11,5 14,3 13,6
Hidrat arang g 0,7 0,8 1,4
Kalsium mg 54 56 120
Fosfor mg 180 175 157
Besi mg 2,7 2,8 1,8
Vitamin A S.I. 900 1230 841
Vitamin B1 Mg 0.10 0,18 0,28
Air g 74 70,8 66,5
Sumber : Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan , Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Demikian

Contoh Proposal Kewirausahaan Telur Asin Rasa

Semoga bermanfaat
read more

Contoh Proposal usaha makanan jepang

Contoh Proposal usaha makanan jepang - Puji dan syukur kita panjatkan kepada illahi rabbi yang telah memberikan kesehatan kepada kita semua, sehinnga dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebagaimana mestinya. Terimakasih penulis ucapkan kepada rekan-rekan yang telah ikut serta dalam pembuatan proposal usaha ini yang berjudul Contoh Proposal usaha makanan jepang , terimakasih atas segala bantuan materil maupun moril.
            Tugas proposal ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata pelajaran yang diberikan oleh ibu/bapak guru. Proposal ini juga dibuat untuk menguji kami sejauh mana kami mengetahui seluk beluk tentang membuat sebuah usaha. Proposal ini juga sebagai sarana evaluasi pemahaman,melatih kemampuan dan menerapkan prinsip yang berkaitan dengan kewirausahaan untuk melatih kami dalam menghadapi permasalahan seputar pembuatan proposal usaha
Akhir kata,semoga proposal usaha ini dapat bermanfaat bagi khalayak ramai. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itulah memohon kritik dan sarannya.

Lihat selengkapnya Disini- Lihat Contoh proposal usaha makanan Jepang
read more

Pengikut


Google+