BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam
sebuah lembaga pendidikan bimbingan dan konseling merupakan suatu komponen yang
sangat penting untuk memejukan mutu sebuah sekolah. Karena jika kita lihat pada
masyarakat pada umumnya sebuah sekolah atau lembaga pendidikan secara umum
dapat dikatakan berkualitas dengan cara melitak output yang dihasilkan oleh
sebuah sekolah, dalam arti kata masyarakat akan menganggap sebuah sekolah itu
berkualitas apabila siswa atau peserta yang dihasilkan memiliki kualitas dan
memenuhi harapan yang masyarakat inginkan.
Ukuran
kualitas lulusan tidak hanya diukur dari kematangan kognitif saja, akan tetapi
ukuran seorang peserta didik bisa dikatakan berkualitas apabila dia sudah
matang secara emosional, sosial, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan,
dapat mengembangkan bakat yang ada dalam dirinya, dapat memenuhi kebutuhannya
secara mandiri dan juga yang paling penting yaitu kematangan moral, siswa bisa
dikatakan berkualitas jika dia memiliki moral yang baik, baik itu moral yang
berlandaskan kepada norma-norma yang berlaku dalam masyarakat maupun moral yang
ada dalam agama.
Karena
manajemen bimbingan dan konseling sangat dapat membantu sekolah dalam meningkatkan
mutu dari sekolahnya itu khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia yang
ada dilingkungan sekolah.
Oleh
karena itu manajemen bimbingan konseling merupakan satu komponen yang sangat
dibutuhkan dalam sebuah lembaga pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan
dari segi kematangan sumber daya manusia.
Bimbingan
dan konseling merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan perkembangan manusia
secara opimal baik secara kelompok maupun individual sesuai dengan hakikat
kemanusiaannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan, kelemahan,
serta permasalahannya.[1]
Oleh
karena itu pelaksanakan manajemen bimbingan dan konseling harus dirumuskan
secara matang baik dari segi program pelayanan bimbingan dan konseling,
meneliti hal-hal apa sajakah yang dibutuhkan oleh para siswa, materi-materi
yang harus diajarkan untuk membentuk kematangan siswa, satuan layanan dan
kegiatan dalam bimbingan dan konseling, dapat merumuskan dengan baik
tatalaksana bimbingan dan konseling, dan mengevaluasi program yang telah
dilaksanakan.
Manajemen
bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara matang agar tujuan dari
sebuah lembaga pendidikan yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas dapat
tercapai dengan efektif dan efisien.
B.
Perumusan
Masalah
Agar
dalam penelitian diperoleh gambaran dan hasil yang utuh dan komprehensif, maka
secara rinci pertanyaan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagaimana
penyelenggaraan program-program BK di sekolah?
2. Apa
saja program-program BK yang ada di sekolah, baik itu program tahunan, bulanan,
mingguan maupun harian?
3. Apa
saja unsur-unsur yang terdapat dalam penyelenggaraan program pelayanan BK?
4. Apa
saja hal-hal yang dibutuhkan oleh siswa dalam pelayanan program BK?
5. Apa
saja materi-materi yang diberikan dalam pelayanan program BK?
6. Bagaimana
tahap-tahap pelaksanaan pelayanan BK?
7. Bagaimana
satuan layanan dan kegiatan pendukung dalam penelenggaraan pelayanan program
BK?
8. Bagaimana
perlengkapan tatalaksana BK?
9. Bagaimana
evaluasi program BK?
C.
Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh data dan gamabaran mengenai:
1. Untuk
memperoleh data mengenai penyelenggaraan program-program BK di SMPI Nurul
Hikmah II.
2. Untuk
memperoleh data tahunan, bulanan, mingguan dan harian dalam penyelenggaraan
program BK di SMPI Nurul Hikmah II.
3. Untuk
memeperoleh data mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam pelayanan program
BK di SMPI Nurul Hikmah II.
4. Untuk
memperoleh data mengenai kebutuhan yang diperlukan oleh siswa dalam
penyelenggaraan pelayanan program BK di SMPI Nurul Hikmah II
5. Untuk
mengetahui materi-materi yang diajarkan dalam penyelenggaraan program BK di SMPI
Nurul Hikmah II.
6. Untuk
memperoleh data mengenai tahap-tahap pelaksanaan pelayanan program BK di SMPI
Nurul Hikmah II.
7. Untuk
memperoleh data mengenai satuan layanan dan kegiatan pendukung dalam
penyelenggaraan pelayanan program BK di SMPI Nurul Hikmah II.
8. Untuk
mengetahui perlengkapan tatalaksana BK di SMPI Nurul Hikmah II.
9. Untuk
mengetahui cara mengevaluasi dalam penyelenggaraan pelayanan program BK di SMPI
Nurul Hikmah II.
[1]
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (
Jakarta: RINEKA CIPTA, 2008), hlm. 1
BAB
II
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.
Pengertian
Manajemen Bimbingan dan Konseling
Jika
kita lihat pada judul di atas “Manajemen Bimbingan dan Konseling” kalimat
tersebut tersusun dari tiga kata yang memiliki makna yang berbeda, sehingga
sebelum kita membahas lebih jauh mengenai manajemen bimbingan dan konseling
sebaiknya kita terlebih dahulu dapat memahami setiap kata dari judul di atas.
1. Manajemen
Definisi manajemen
secara etimologi dapat dilihat dari beberapa bahasa, antara lain:
a. Bahasa
Latin yakni “managiere” yang artinya melakukan, melaksanakan, mengurus sesuatu
(Tanthowi, 1983)
b. Bahasa
Italia yakni “maneggiare” artinya melatih kuda atau secara harfiah berarti
mengendalikan (Silalahi, 1989)
c. Bahasa
Perancis yakni “manege” atau “manage” artinya tindakan membimbing, memimpin,
mengemudikan, mengurus, menerima, dan kata manage juga berarti “tempat latihan
kuda”, “penjinakan kuda” (Thantowi, 1983 dan Atmosudirjo, 1986)
d. Bahasa
Inggris yakni “management” yang bentuk infinitifnya adalah “to manage” yang
berarti menangani, mengendalikan, menguasai, mengurus, menyelesaikan sesuatu
(Atmosudirdjo, 1986). [1]
Dapat
dipahami dari seluruh penjelasan diatas walaupum dari asal yang berbeda ataupun
menggunakan kata yang berbeda akan tetapi satu dengan yang lainnya memiliki
makna yang sama dalam mengartikan kata manajemen yaitu mengatur, membina,
memimpin, mengurus, dll.
Setelah
kita mengetahui definisi manajemen secara etimologi maka akan kita jabarkan
mengenai definisi manajemen dalam pandangan para ahli, bagaimana para ahli
memahami kata manajemen.
Johnson
(1973)
Manajemen
ialah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi
sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan.
Oey Liang Lee
Manajemen
ialah sebuah koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
James A.F. Stonner (1982)
Manajemen is the process of planning,
organizing, leading and controlling the efforts of organizational members and
the use of other organizational resources to echieve stated organizational
goals
2. Bimbingan
Kata
kedua yang harus kita pahami yaitu kata “bimbingan”. Rumusan tentang bimbingan
formal telah diusahakan sejak awal abad ke-20, yang dipelopori oleh Frank
Parson pada tahun 1908.[2]
Pengertian
bimbingan jika dikaji dari sudut epistemologi. Kata bimbingan berasal dari kata
Guide, bermakna menuntut, mengarahkan, menunjukkan, dan mempedomani.[3]
Pengertian
bimbingan secara terminologi, para ahli banyak ikut menuangkan pemikirannya
dalam memahami kata bimbingan, antara lain:
Frank
Person, dalam jones 1951
Bimbingan
adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih,
mempersiapkan diri dan memangku jabatan serta mendapatkan kemajuan dalam
jabatan yang dipilihnya.[4]
Smith,
dalam McDaniel 1959
Bimbingan
sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu
mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-ketermpilan yang diperoleh dalam
membantu pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interpretasi-interpretasi yang
diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik.[5]
Hamalik,
1992
Bimbingan
disekolah merupakan aspek program pendidikan yang berkenaan dengan bantuan
terhadap para siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang
dihadapinya dan untuk merencanakan masa depannya sesuai dengan minat, kemempuan
dan kebutuhan sosial.[6]
Jika
kita simpulkan dari semua pengertian diatas walaupun keluar dari orang yang
berbeda akan tetapi tetap antara satu pendapat dengan pendapat lainnya memiliki
inti yang sama. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan untuk mengerahkan
seseorang menyelesaikan masalah-masalah yang dialami atau untuk menjalani
kehidupannya.
3. Konseling
Kata
terakhir yang perlu kita pahami yaitu kata “konseling” secara etimologi,
istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai
dengan “menerima” atau “memahami” atau “menyampaikan”.[7]
Bernard
& Fullmer, 1969
Konseling
meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan
kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan
membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasi ketiga hal tersebut.
Pepinsky,
dalam Shertzer & Stone 1979
Konseling
adalah interaksi (a) terjadi antara dua orang individu, masing-masing konselor
dan klien; (b) terjadi dalam suasana yang profesional; (c) dilakukan dan
dijadikan sebagai alat memudahkan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
Konseling
berarti kontak atau hubungan timbal balik antara dua orang (konselor dan klien)
untuk menangani masalah klien, yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana
yang laras dan integrasi berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang
berguna bagi klien.[8]
B.
Tujuan
Manajemen Bimbingan dan Konseling
Tujuan dari di laksanakannya manajemen
bimbingan dan konseling ada lima yang dikutip dari Syahril dan Riska Ahmad[9],
antara lain:
1. Untuk
Mengenal diri sendiri dan lingkungan
Agar
peserta didik dapat mengenali kekuatan
dan kelemahan yang ada dalam dirinya sehingga dia dapat meyesuaikan dirinya
dengan lingkungan.
2. Untuk
menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis
Diharapkan
peserta didik dapat menerima keadaan yang ada pada dirinya.
3. Untuk
dapat mengambil keputusan sendiri
Diharapkan seseorang
dapat mandiri dalam mengambil keputusan sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam
kebutuhannya dangan konsekuensi yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Untuk
dapat mengarahkan diri sendiri
Diharapkan peserta
didik dapat mangarahkan dirinya menurut bakat dan juga minat yang ada dalam
dirinya.
5. Untuk
dapat mewujudkan diri sendiri
Diharapkan peserta didik dapat
merealisasikan dirinya dalam bentuk nyata sebagai sebuah wujud rasa percaya
diri yang ada pada individu tersebut.
[1]
Alhakim rimal, Pengertian
Manajemen, artikel diakses pada 04 Desember 2011 dari http://ketikqwerty.wordpress.com/2011/03/15/pengertian-manajemen/
[2]
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,
(Jakarta: RINEKA CIPTA, 2008),hlm. 93
[3]
Syamsul Yusuf dan A.
Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan
Konseling, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), cet.II, hlm. 5
[4]Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, hlm. 93
[5] Ibid., hlm. 94
[6]
Tohrin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan
Madrasah: Berbasis Integrasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.
21
[7]Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, hlm. 99
[8]
Zikri Neni Iska, Pengantar Bimbingan dan Konseling,
(Jakarta: KIZI BROTHER’S, 2011), hlm. 19
[9]
Syahril & Riska Ahmad, Pengantar Bimbingan dan Konseling , (Padang:
Angkasa Raya, 1986), hlm. 46-47
BAB III
PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI
A
Program
Bimbingan Konseling di SMPI Nurul Hikmah
Program-program
BK
Program-program
yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan bimbingan konseling di SMPI Nurul
Hikmah II antara lain:
1. Mengenal
situasi dan kondisi sekolah
2. Menyusun
program tahunan
3. Konsultasi
program
4. Menyediakan
dan melengkapi fasilitas
5. Memperkenalkan
tentang keberadaan dan fungsi guru BK
6. Memberikan
kartu wawancara
7. Menyebar
angket
8. Leger
9. Sosiometri
10. Mencatat
dan menyusun data
11. Mengelola
dan menaksirkan data
12. Menemukan
kasus
13. Orientasi
kehidupan di sekolah
14. Informasi
sekolah tujuan
15. Informassi
cara belajar yang baik
16. Informasi
kenakalan remaja
17. Penempatan
dalam kelas (oleh wali kelas)
18. Membentuk
kelompok dalam belajar
19. Bimbingan
pribadi, bimbingan kelompok dan konseling pribadi
20. Konsultasi
dengan orang tua murid
21. Home
visit atau kunjungan rumah
22. Laporan
bulanan
23. Laporan
tahunan
24. Evaluasi
program
25. Evaluasi
penanganan kasus
26. Tes
DCM (daftar Cek masalah)
27. Tes
bakat dan minat
28. Konseling
kelompok
29. Mengadakan
kerjasama dengan lembaga/instansi
30. Pengadministrasian
BK sistem komputerisasi
B
Unsur-Unsur
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Berikut
adalah unsur-unsur yang berada dalam program bimbingan konseling di SMP Islam
Nurul Hikmah II
Kebutuhan
Siswa:
Kebutuhan
siswa yang diketahui melalui pengungkapan masalah dan data yang terdapat
didalam himpunan data.
Jumlah
siswa yang wajib dibimbing ada 116 orang siswa, yang terdapat di kelas VII,
VIII, IXA, IXB
A.
Jenis layanan yang ada diantaranya, yaitu :
1. Layanan
orientasi
Ø Orientasi
siswa baru
Ø Orientasi
kelas/program baru (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan
1-6 ditahun berikutnya)
2. Layanan
Informasi
Ø Informasi
pengembangan diri (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan
1-6 ditahun berikutnya)
Ø Informasi
pengembangan kemampuan sosial (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan
dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø Informasi
pengembangan kemamapuan belajar (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan
dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø Informasi
pengembangan karier (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan
1-6 ditahun berikutnya)
3. Layanan penempatan dan penyaluran
Ø Penempatan
dalam posisis dikelas (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari
bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø Penempatan
kegiatan ekstrakulikuler (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari
bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø Penempatan
dalam kegiatan program studi (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan
dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø Penempatan
dalam kegiatan belajar kelompok (dilaksanakan pada bulan ke 8-9 dan dilanjutkan
dari bulan 2-3 ditahun berikutnya)
Ø Pengmbangan
program KIR (dilaksanakan pada bulan ke 10-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-5
ditahun berikutnya)
4. Layanan konseling peroangan
Ø Konseling
individual untuk masalah pribadi, sosial, belajar dan karir (dilaksanakan pada
bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
5. Layanan
bimbingan kelompok
Ø Bimbingan
kelompok bebas (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6
ditahun berikutnya)
Ø Bimbingan
kelompok tugas (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6
ditahun berikutnya)
6. Layanan
konseling kelompok
Ø Konsultasi
individual untuk masalah pribadi, sosial, belajar dan karir (dilaksanakan pada
bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
B. Berikut adalah kegiatan pendukung yang ada
dalam program BK SMP Islam Nurul Hikmah II
1. Aplikasi
Instrumentasi
Ø Penyebaran
angket siswa dan orangtua siswa (dilaksanakan pada bulan ke 7-8)
Ø Penyelanggaraan
tes psykologi (dilaksanakan pada bulan ke 7-8)
Ø Penyebaran
insrtrumen AUM (dilaksanakan pada bulan ke 8 )
Ø Penyebaran
instrumen sosiometri (dilaksanakan pada bulan ke 8)
2. Himpunan
data
Ø Menghimpun
data pribadi, kelompok, dan umum (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan
dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
3. Kunjungan
rumah (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun
berikutnya)
4. Alih
tangan kasus (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6
ditahun berikutnya)
5. Konsprensi
kasus (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun
berikutnya)
6. Evaluasi
(dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun
berikutnya)
7. Analisa (dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan
dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun berikutnya)
8. Tindak
lanjut(dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun
berikutnya)
9. Laporan (dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan
dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun berikutnya)
C
Materi-Materi
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Program
Bimbingan dan Konseling untuk setipa periode berisiskan materi yang merupakan
sinkronasi dari unsur-unsur:
1. Tugas
perkembangan siswa yang telah dirumuskan kedalam bentuk kompetensi.
2. Bidang-bidang
bimbingan.
3. Jenis-jenis
layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
Materi-materi
tersebut meliputi materi pendidikan budi pekerti, yang mengarah kepada
pemahaman diri siswa dan lingkungannya, dan pengembangan diri siswa, serta arah
karir siswa.
Berikut
adalah materi dari program bimbingan dan konseling di SMP Islam Nurul Hikmah II.
NO
|
Tugas
Perkembangan
|
Bidang
Bimbingan
|
Jenis-jenis
Layanan
|
Kegiatan
Pendukung
|
1
|
Mencapai
perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
|
Bimbingan
Pribadi
|
Orientasi
informasi perkembangan
|
Himpunan
data
|
Bimbingan
social
|
Orientasi
informasi pembelajaran bimbingan kelompok kanseling kelompok
|
Himpunan
data
|
||
Bimbingan
belajar
|
Informasi
pembelajaran bimbingan kelompok kanseling kelompok
|
Himpunan
data
|
||
Bimbingan
karier
|
Informasi
pembelajaran bimbingan kelompok kanseling kelompok
|
Himpunan
data
|
||
2
|
Mempersiapkan
diri meneriman dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik.
Psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
|
Bimbingan
Pribadi
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
Bimbingan
social
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
belajar
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
karier
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
3
|
Mencapai
pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam perannya sebagai pria dan
wanita.
|
Bimbingan
Pribadi
|
Informasi
orientasi pembelajaran
|
Aplikasi
instrumen himpunan data
|
Bimbingan
social
|
Informasi
orientasi pembelajaran
|
Aplikasi
instrumen himpunan data
|
||
Bimbingan
belajar
|
Informasi
orientasi pembelajaran
|
Aplikasi
instrumen himpunan data
|
||
Bimbingan
karier
|
Informasi
orientasi pembelajaran
|
Aplikasi
instrumen himpunan data
|
||
4
|
Memantapkan
nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih
luas.
|
Bimbingan
Pribadi
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
Bimbingan
social
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
belajar
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
karier
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
5
|
Mengenal
kemampuan bakat, minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi seni.
|
Bimbingan
Pribadi
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
Bimbingan
social
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
belajar
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
karier
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
6
|
Mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran
dan/atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan masyarakat.
|
Bimbingan
Pribadi
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
Bimbingan
social
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
belajar
|
Semua
jenis layanan
|
Semua kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
karier
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
7
|
Mengenal
gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional,
sosial dan ekonomi.
|
Bimbingan
Pribadi
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
Bimbingan
social
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
belajar
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
karier
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
8
|
Mengenal
sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat dan warga negara.
|
Bimbingan
Pribadi
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
Bimbingan
social
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
belajar
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
||
Bimbingan
karier
|
Semua
jenis layanan
|
Semua
kegiatan pendukung
|
D
Tata
Laksana Bimbingan Konseling
Tahap-tahap pelaksanaan manjemen bimbingan konseling
di SMPI Nurul Hikmah II telah sesuai dengan teori yang berlaku dalam bimbingan konseling,
tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain:
1. Tahap
perencanaan
2. Tahap
pelaksanaan
3. Tahap
penilaian
4. Tahap
analisis hasil
5. Tahap
tindak lanjut
6. Tahap
pelaporan
Seluruh tahapan itu sudah dilaksanakan
dalam penyelenggaraan program bimbingan konseling di SMPI Nurul Hikmah II
E
SATLAN
(satuan layanan) Program Bimbingan dan Konseling
Satuan layanan merupakan agenda yang
akan dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Agenda ini dibuat
secara tertulis pada buku agenda dana satuan layanan.
Menurut pengamatan kami terhadap SATLAN
yang ada dalam program BK di Sekolah Islam Nurul Hikmah II. Ternyata dalam
SATLAN tersebut terdapat perbedaan yang signifikan, diantaranya dalam :
1. Topik
permasalahan bahasan
2. Bidang
bimbingan
3. Jenis
layanan
4. Fungsi
layanan
5. Tujuan
layanan
6. Sasaran
layanan
7. Uraian
kegiatan dan materi layanan
8. Metode
9. Tempat
penyelanggaraan
10. Waktu/tanggal/semester
11. Penyelnggaraan
layanan
12. Pihak-pihak
yang disertakan dalam penyelangaraan layanan
13. Alat
dan perlangkapan
14. Rencana
penilaian dan tindak lanjut layanan
15. Keterkaitan
layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung
16. Serta Catatan khusus
Semua
hal ini dimaksudkan agar sasaran program BK yang ingin dicapai dapat
terealisasikan dengan baik dan memenuhi harapan seluruh stakeholder.
F
Perlengkapan
Tata Laksana Bimbingan Konseling
Perlengkapan
Pengumpulan data
dalam
pelaksanaan bimbingan konseling di SMPI Nurul Hikmah II cara-cara yang
digunakan dalam pengumpulan data antara lain:
·
Wawancara
·
Observasi
·
Koesioner
·
Sosiometri
Keseluruhan
kelengkapan pengumpulan data tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang sedang
terjadi
b. Perlengkapan Penyimpanan Data
di
SMPI Nurul Hikmah II alat yang digunakan dalam penyimpanan data berupa buku pribadi
dan kartu .
c.
Perlengkapan Pelaksanaan Bimbingan Konseling
Sarana
dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan konseling antara lain:
satu set meja dan kursi, almari arsip, buku rekapitulasi kegiatan bimbingan
konseling, daftar kasus, catatan bimbingan dan papan pengumuman.
G
Evaluasi
Evalusi di SMPI Nurul Hikmah II setiap
tahunnya dilakukan pada akhir tahun ajaran, metode evalusi yang digunakan yaitu
metode kualitatif dan kuantitatif sehingga hasil evaluasi ini akan menjadi
bahan untuk memperbaiki program pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
tersebut. Dari hasil evaluasi tersebut
maka akan diperoleh gambaran efektif dan efisiennya program bimbingan
dan konseling yang dijalankan dalam menjelankan tujuan umum dan tujuan khusus
bimbingan konseling yang direncanakan.
BAB 1V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jenis-jenis layanan yang di terapkan di SMP Al-Hikmah ini meliputi :
1. Layanan
orientasi.
2. Layanan Informasi.
3. Layanan penempatan dan penyuluhan.
4. Layanan konseling perorangan.
5. Layanan bimbingan kelompok.
6. Layanan konseling kelompok.
Dalam program BK di sekolah ini juga terdapat program pendukung antara
lain :
1.
Aplikasi
instrumentasi.
2.
Himpunan
data.
3.
Kunjungan
rumah.
4.
Alih
tangan kasus.
5.
Konsprensi
kasus.
6.
Evaluasi.
7.
Analisa.
8.
Tindak
lanjut.
9.
Laporan.
Semua kegiatan BK di sekolah ini berujuk kepada tugas
perkembangan siswa yang perlu dioptimalkan secara tepat guna menunjang kegiatan
belajar siswa dan mengembangkan minat bakat siswa dalam bidang akademik maupun
non akademik.
Pelaksanaan progam BK ini juga terorganisir sangat
baik, dimulai dengan perencanaan yang matang sampai diadakannya evaluasi
kembali terhadap kegiatan-kegiatan BK tersebut.
0 Kommentare on MAKALAH PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING :
Silahkan berkomentar yang baik dan Jangan Spam !