Contoh Pidato Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Yang pertama Mukodimah
MERDEKA
MERDEKA
MERDEKA
Pada Pidato kali ini, Marilah kita Contoh semangat Para pahlawan karena dengan semangat mereka, Indonesia bisa merdekan. Mari pada saat kita memperingati Hari dimana Hari ini adalah hari ketika kemerdekaan RI harus kita rayakan dengan mencontoh dari apa yang pernah di pidatokan atau di contohkan oleh presiden pertama kita.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Allah, yang memberi saya waktu untuk pidato di momen istimewa ini. Juga kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan teman-temannya.
Deklarasi Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secara resmi pukul 10.00 WIB yang tajam pada Jumat 17 Agustus, 1945. Deklarasi ini menandai awal tahun lima diplomatik dan bersenjata-perlawanan dari Revolusi Nasional Indonesia, berjuang melawan kekuatan Belanda sampai terakhir resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949. Pada tahun 2005, Belanda menyatakan bahwa mereka mengakui kemerdekaan Indonesia adalah pada tahun 1945, bukan 1949.
Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, di Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan. Ini sangat menyenangkan. Ada banyak kontes, seperti Panjat Pinang. Dan di Istana Merdeka, mereka mengalami upacara. Mungkin, beberapa dari Anda pergi untuk merayakan. Anda harus semangat di Hari Kemerdekaan, Anda melihat pahlawan kita, dan mereka memegang lulus untuk mendapatkan kebebasan. Dan kita, kita sebagai mahasiswa, kita harus memiliki semangat untuk merayakan Hari Kemerdekaan. Jika Anda mengaku bahwa Anda adalah orang-orang Indonesia, Anda harus peduli tentang Indonesia, Hari Kemerdekaan Indonesia, dan seluruh Indonesia harus Anda suka, karena negara Anda.
Mari kita renungkan apa yang telah di contohkan presiden pertama kita dalam setiap pidato pidatonya dalm perayaan hari kemerdekaan RI.
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .
“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”
“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”
“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” - Bung Karno
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”
“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……”
“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “.
“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.”
“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya”
“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang la
mpau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.”
“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”
“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase”
“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
MERDEKA
MERDEKA
MERDEKA
salam....
Demikian Contoh Pidato Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
semoga bermanfaat.
0 Kommentare on Contoh Pidato Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia :
Silahkan berkomentar yang baik dan Jangan Spam !